• Home
  • Papua Land
    • Anim Ha
    • Menu Item
    • Domberai
    • Lepago
    • Mamta
    • Meepago
    • Saireri
  • Article
    • About Papua
    • Experience
    • Indepth
    • Opini
West Papua Press
Advertisement
  • Home
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Nasional & Internasional
    • Pendidikan & Kesehatan
  • Artikel
    • Indepth
    • Opini
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Infrastruktur
  • Khabar Daerah
  • Olah Raga
  • English
    • Deutsch
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Nasional & Internasional
    • Pendidikan & Kesehatan
  • Artikel
    • Indepth
    • Opini
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Infrastruktur
  • Khabar Daerah
  • Olah Raga
  • English
    • Deutsch
No Result
View All Result
West Papua Press
No Result
View All Result
Home Opini

Dekatnya Bung Karno dengan Papua

September 28, 2020
in Opini
8 min read
0
Dekatnya Bung Karno dengan Papua
0
SHARES
27
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp
Jerry Indrawan
Dosen Ilmu Politik UPN Veteran Jakarta

Presiden Soekarno (Bung Karno) saat deklarasi kemerdekaan tahun 1945 memiliki keinginan menyatukan semua bekas koloni jajahan Belanda ke dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Tekad untuk menggabungkan Papua ke dalam NKRI tersebut dikuatkan atas dasar hasil kesepakatan rapat Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Di agenda tersebut telah disepakati semua wilayah bekas jajahan Belanda masuk dalam kedaulatan NKRI.

Sekalipun sudah sejak awal-awal kemerdekaan, namun hingga hampir 20 tahun kemerdekaan Indonesia, keinginan tersebut belum terwujud. Barulah pada tanggal 1 Mei 1963, PBB menyerahkan Papua (kala itu dinamai Irian Barat oleh Bung Karno) untuk diadministrasi oleh pemerintah Indonesia. Meskipun telah diadministrasi oleh pemerintah Indonesia, Irian Barat masih belum menjadi wilayah NKRI. Baru pada tahun 1969, pasca Pepera, Irian Barat secara resmi menjadi wilayah NKRI. PBB pun memberikan legitimasinya melalui Resolusi Nomor 2504.

Rasa Ke-Indonesiaan

Bung Karno dikenal sebagai pribadi yang berkharisma besar sehingga mampu mempengaruhi lawan bicaranya. Dalam mengambil hati masyarakat Papua, ia menerapkan rasa ke-Indonesiaan kepada mereka, seperti halnya yang ia lakukan terhadap masyarakat wilayah lainnya di Indonesia, khususnya di awal-awal revolusi.

Pasca PBB memberikan pengelolaan administrasi Papua kepada Jakarta, pada awal Mei 1963, Sukarno sempat melakukan kunjungan ke Papua. Tidak sendiri, Bung Karno membawa serta pihak lainnya, termasuk Gubernur Aceh. Bung Karno kemudian memperkenalkannya kepada Gubernur Irian Barat saat itu, Elias Jan Bonay, di hadapan masyarakat Papua. Selain itu, presiden pertama Indonesia itu pun mengusulkan ada pertukaran pelajar dari Papua ke Aceh, dan sebaliknya.

Upaya ini bagian dari cara Bung Karno dalam menanamkan rasa Ke-Indonesiaan. Ia ingin menciptakan rasa nasionalisme di seluruh wilayah NKRI, dari ujung Barat hingga ujung Timur. Ia ingin setiap rakyat Indonesia, tidak peduli suku, agama, golongan, dll, menjadi satu manusia Indonesia.

Dekat dengan Papua

Hubungan Indonesia dengan Papua di era revolusi kemerdekaan pun belum banyak yang tahu, misalnya cerita Manokwari dan Boven Digul di Papua. Dua daerah di Papua tersebut terkenal sebagai tempat para nasionalis yang pro kemerdekaan di era Belanda dibuang atau diasingkan. Padahal, mereka adalah pahlawan perintis kemerdekaan Indonesia juga.

Bung Karno sendiri pernah diasingkan di Boven Diguel, sebuah penjara alam yang didirikan pemerintah Hindia Belanda. Lokasinya yang terpencil, serta ancaman penyakit Malaria, membuat siapa pun sulit untuk melarikan diri dari sana. Selain Bung Karno, Hatta dan Sutan Syahrir juga pernah diasingkan di sini. Frans Kaisiepo, Pahlawan Nasional asal Papua pun memiliki mentor dan guru politik seorang “alumni” Boven Digul. Ini menunjukkan betapa dekatnya ideologi Papua dengan Indonesia.

Kemudian, Bung Karno juga sebenarnya sudah mengetahui kekayaan alam di Papua. Namun, menariknya ia justru lebih menitikberatkan pada pembangunan manusia di Papua terlebih dahulu. Bukan pada eksploitasi sumber daya alamnya. Kebijakan ini terlihat ketika Bung Karno memberikan instruksi untuk membentuk sarana pendidikan tinggi, yaitu Universitas Cendrawasih (Uncen) pada tanggal 10 November 1962. Itu artinya, instruksi tersebut terjadi sebelum Irian Barat masuk secara de facto ke dalam NKRI pada 1 Mei 1963.

Kedekatan Bung Karno dengan Papua juga terlihat dari tanggal-tanggal yang penuh simbol historis, seperti tanggal 10 November 1962, yaitu Hari Pahlawan, dan tanggal 1 Mei 1963, yaitu Hari Kemenangan Buruh Sedunia. Bung Karno mengabadikan momen-momen historis Irian Barat pada peringatan-peringatan hari bersejarah tersebut.

Jangan lupakan juga Tri Komando Rakyat (Trikora) tanggal 19 Desember 1961. Bung Karno mengeluarkan Trikora di Alun-alun Utara Yogyakarta, yang isinya: Gagalkan Pembentukan “Negara Boneka Papua” buatan Belanda Kolonial; Kibarkan Sang Merah Putih di Irian Barat Tanah Air Indonesia; dan Bersiaplah untuk mobilisasi umum guna mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan Tanah Air dan Bangsa.

Realisasi dari isi Trikora ini, Bung Karno sebagai Panglima Besar Komando Tertinggi Pembebasan Irian Barat mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 1 tahun 1962 yang memerintahkan kepada Panglima Komando Mandala, Mayor Jendral Soeharto untuk melakukan operasi militer ke wilayah Irian Barat untuk merebut wilayah itu dari tangan Belanda.

Dekatnya Bung Karno dengan Papua tidak perlu diragukan lagi. Secara historis, Papua memang sudah memiliki DNA Merah Putih. Terlebih, Proklamator Kemerdekaan RI pun menyebut Papua sebagai saudara. Bahkan, menurut Arkeolog Harry Widianto, Papua adalah anak sulung Indonesia.

 

Tags: berita papua merdekafree west papuagerakan papua merdekaorganisasi papua merdekaPapua BaratPapua Barat Merdekapapua indonesiaPembangunan Untuk Papuaperkembangan papua merdeka terkiniSejarah PapuaWest Papua
Previous Post

Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Keerom Bonifasius Moenda : Dana Otsus Beri Dampak Positif Bagi Masyarakat Papua

Next Post

Tokoh Pemuda Puncak Ilaga Mison Tabuni : Otsus Harus Dilanjutkan Demi Peningkatan SDM OAP

Related Posts

Membangun Budaya Damai di Papua
Opini

Membangun Budaya Damai di Papua

January 25, 2021
OPM Layak Ditetapkan Sebagai Organisasi Teroris
Opini

OPM Layak Ditetapkan Sebagai Organisasi Teroris

January 22, 2021
MARI SAMA-SAMA BANGUN PAPUA
Opini

MARI SAMA-SAMA BANGUN PAPUA

January 18, 2021
Memahami Papua dan Mencari Solusi dari Permasalahannya
Opini

Memahami Papua dan Mencari Solusi dari Permasalahannya

January 14, 2021
Pemekaran Wilayah Berdampak Positif Bagi Rakyat Papua
Opini

Pemekaran Wilayah Berdampak Positif Bagi Rakyat Papua

January 9, 2021
Pendekatan Keamanan dan Kemanusiaan Bagi Papua
Opini

Pendekatan Keamanan dan Kemanusiaan Bagi Papua

January 8, 2021
Next Post
Tokoh Pemuda Puncak Ilaga Mison Tabuni : Otsus Harus Dilanjutkan Demi Peningkatan SDM OAP

Tokoh Pemuda Puncak Ilaga Mison Tabuni : Otsus Harus Dilanjutkan Demi Peningkatan SDM OAP

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Jenderal OPM Ngaku Baru Bunuh 10 Prajurit TNI di Papua

Jenderal OPM Ngaku Baru Bunuh 10 Prajurit TNI di Papua

October 12, 2020
Pendekatan Kesejahteraan untuk Membangun Papua

Pendekatan Kesejahteraan untuk Membangun Papua

September 28, 2020
Program ADEM dan ADiK bagi Pendidikan di Papua

Program ADEM dan ADiK bagi Pendidikan di Papua

September 28, 2020
Anggota TGPF Intan Jaya Tertembak di Papua

Anggota TGPF Intan Jaya Tertembak di Papua

October 10, 2020
Kapolda Papua : Otsus untuk Mendorong Kesejahteraan, Kesetaraan Bagi Masyarakat Asli Papua

Kapolda Papua : Otsus untuk Mendorong Kesejahteraan, Kesetaraan Bagi Masyarakat Asli Papua

1
Membangun Budaya Damai di Papua

Membangun Budaya Damai di Papua

0
Tak Ada Niat Sedikit Pun Warga Papua Pisah dari NKRI

Tak Ada Niat Sedikit Pun Warga Papua Pisah dari NKRI

0
OPM Menyengsarakan Rakyat Papua dan Papua Barat

OPM Menyengsarakan Rakyat Papua dan Papua Barat

0
Membangun Budaya Damai di Papua

Membangun Budaya Damai di Papua

January 25, 2021
Masyarakat Kampung Sawanawa Tidak Minta Merdeka, Tapi Otsus Harus Lanjut

Masyarakat Kampung Sawanawa Tidak Minta Merdeka, Tapi Otsus Harus Lanjut

January 25, 2021
Membangun Papua Berbasis Kearifan Lokal

Membangun Papua Berbasis Kearifan Lokal

January 25, 2021
Sri Mulyani Pastikan Alokasi Dana Otsus untuk Papua Naik

Sri Mulyani Pastikan Alokasi Dana Otsus untuk Papua Naik

January 24, 2021
Membangun Budaya Damai di Papua

Membangun Budaya Damai di Papua

January 25, 2021
Masyarakat Kampung Sawanawa Tidak Minta Merdeka, Tapi Otsus Harus Lanjut

Masyarakat Kampung Sawanawa Tidak Minta Merdeka, Tapi Otsus Harus Lanjut

January 25, 2021
Membangun Papua Berbasis Kearifan Lokal

Membangun Papua Berbasis Kearifan Lokal

January 25, 2021
Sri Mulyani Pastikan Alokasi Dana Otsus untuk Papua Naik

Sri Mulyani Pastikan Alokasi Dana Otsus untuk Papua Naik

January 24, 2021
Yorrys Raweyai: Evaluasi UU Otsus Papua Perlu Dimasukkan ke Prolegnas Prioritas 2021

Yorrys Raweyai: Evaluasi UU Otsus Papua Perlu Dimasukkan ke Prolegnas Prioritas 2021

January 24, 2021
Anggota DPR Ini Meyakini Revisi Otsus Bisa Sejahterakan Masyarakat Papua

Anggota DPR Ini Meyakini Revisi Otsus Bisa Sejahterakan Masyarakat Papua

January 23, 2021

Tags

benny benny wenda Berita Papua berita papua merdeka dana otonomi khusus dana otonomi khusus papua dana otsus Dana Otsus Papua free west papua gerakan papua merdeka Kelompok Kriminal Bersenjata kelompok separatis Kelompok Separatis Bersenjata Kelompok Separatis Papua kkb opm organisasi papua merdeka otonomi khusus jilid 2 Otonomi Khusus Papua otsus jilid 2 Otsus Papua Otsus Papua Jilid 2 papua Papua Barat Papua Barat Merdeka papua indonesia papua merdeka papua separatis Pekan Olahraga Nasional pembangunan infrastruktur papua Pembangunan Papua Pembangunan Papua Barat Pembangunan Untuk Papua penolakan otonomi khusus papua penolakan otsus papua perkembangan papua merdeka terkini Persatuan Indonesia PON Papua PON XX rapat dengar pendapat otsus papua separatisme Papua separatis Papua wenda West Papua West Papua Press
  • 588 Fans
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
West Papua is Indonesia

© 2020 West Papua Press

No Result
View All Result
  • Home
  • Papua Land
    • Anim Ha
    • Menu Item
    • Domberai
    • Lepago
    • Mamta
    • Meepago
    • Saireri
  • Article
    • About Papua
    • Experience
    • Indepth
    • Opini

© 2020 West Papua Press