• Home
  • Papua Land
    • Anim Ha
    • Menu Item
    • Domberai
    • Lepago
    • Mamta
    • Meepago
    • Saireri
  • Article
    • About Papua
    • Experience
    • Indepth
    • Opini
West Papua Press
Advertisement
  • Home
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Nasional & Internasional
    • Pendidikan & Kesehatan
  • Artikel
    • Indepth
    • Opini
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Infrastruktur
  • Khabar Daerah
  • Olah Raga
  • English
    • Deutsch
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Nasional & Internasional
    • Pendidikan & Kesehatan
  • Artikel
    • Indepth
    • Opini
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Infrastruktur
  • Khabar Daerah
  • Olah Raga
  • English
    • Deutsch
No Result
View All Result
West Papua Press
No Result
View All Result
Home Opini

Implementasi Otsus Papua belum mati: Tanggapan terhadap Pdt. Socrates Yoman

November 10, 2020
in Opini
9 min read
0
Implementasi Otsus Papua belum mati: Tanggapan terhadap Pdt. Socrates Yoman
0
SHARES
19
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp
Cornelia Evelin Cabui
Alumni Magister Sekolah Tinggi Ilmu Pemerintahan Abdi Negara (STIP-AN)

Implementasi Otsus Papua belum mati: Tanggapan terhadap Pdt. Socrates Yoman

Hadirnya UU Otonomi Khusus disebabkan oleh permasalahan di tanah papua yang sangat menantang. Selama lebih dari lima dekade terakhir. Pemerintah melakukan berbagi cara salah satunya membuka pendekatan otonomi dengan kesepakatan yang telah dijanjikan salah satunya aturan daerah yaitu UU Otonnomi Khusus. Pembicaraan mengenai otsus baru dibahas ketika J.P Solosa diangkat menjadi Gubernur papua di tahun 2000, yang dimana terciptalah ide otonomi khusus yang terus didiskusikan hingga diresmikannya UU ini oleh pemerintah pada tahun 2001.

Kebijakan  dan peraturan UU Otonomi Khusus ini pun menjadi cahaya cerah bagi masa depan Papua dan dirasakan manfaatnya hingga kini. Terbukti dengan beberapa upaya pemerintah, salah satunya adalah aliran dana.Bedasarkan data dari buku Analisis Pengeluaran Publik Papua menyatakan bahwa sebanyak 50% alokasi Dana Alokasi Umum (DAU) dialokasikan ke Papua. Tujuan anggaran dana ini digunakan untuk menangani beberapa permasalahan yang terjadi di Papua, seperti masalah kesehatan, pendidikan, dan juga untuk mendukung pembangunan infrastruktur di Papua sendiri. Selain itu dana ini juga digunakan untuk mendukung program-program sesuai dengan kebutuhan masyarakat papua untuk dalam menunjang kesejahteraan yang tercipta di tengah-tengah masyarakat.

Namun di tengah keberhasilan otsus, Presiden Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua dan pendiri serta anggota Dewan Gereja Papua, Pdt Dr Socrates S Yoman menyatakan implementasi Undang-undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Papua telah mati. Hal itu terlihat dari kegagalan undang-undang itu mencegah kekerasan, pelanggaran hak asasi manusia, dan diskriminasi rasial terhadap orang asli Papua.

Kami sebagai orang asli Papua bilang, Otsus Papua sudah gagal. Kami sebagai gereja, sebagai pemegang suara mandat umat Tuhan, mereka berikan kepercayaan kepada kami untuk menyampaikan bahwa Otsus sudah gagal. Kami dari Dewan Gereja berkesimpulan bahwa Otsus itu mati. Yoman menilai selama Otsus Papua dikerdilkan hanya sebagai pembangunan infrastruktur berupa jalan atau gedung. Padahal semua pihak harus memahami bahwa Otsus Papua lahir sebagai hasil negosiasi politik antara pemerintah Indonesia dan orang asli Papua yang menuntut hak penentuan nasib sendiri melalui referendum.

Akan tetapi, dalam pelaksanaannya, berbagai kekhususan yang diatur UU Otsus Papua tidak berjalan. UU Otsus Papua bahkan gagal menghentikan siklus  kekerasan, pelanggaran hak asasi manusia, dan diskriminasi rasial terhadap orang asli Papua. Yoman menegaskan perlindungan terhadap orang asli Papua adalah ukuran utama keberhasilan Otsus Papua, namun para pelaku dalam berbagai kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di masa Otsus tetap kebal hukum.

Pernyataan Pendeta Yoman memang patut disayangkan. Seharusnya seorang hamba Tuhan tidak berpolitik, apalagi menyerang sebuah kebijakan yang dibuat oleh sebuah negara resmi dan berdaulat, yaitu Indonesia. Faktanya, implementasi Otsus belum mati. Pemerintah dan lembaga legislatif sepakat untuk melanjutkan Otsus Jilid II dengan hanya melakukan revisi pada pendanaan dan rencana pemekaran wilayah di Papua. Khusus pendanaan, saya sangat sepakat bahwa pendanaan Otsus harus dievaluasi, alasannya karena pendanaan Otsus masih diatur sesuai dengan UU yang dibuat 20 tahun lalu. Tentunya dengan kondisi anggaran yang sudah berubah saat ini, evaluasi terkait pendanaan Otsus tentu perlu dilakukan.

Selain itu, mengutip pendapat mantap Staf Khusus Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono, Velix Wanggai, ,elalui dana otonomi khusus, pembangunan di bumi Cendrawasih sudah terasa manfaatnya bagi masyarakat. Tidak hanya ekonomi secara positif terdampak, namun sektor sosial dan budaya juga ikut serta. Velix juga mengungkapkan bahwa pembangunan Infrastruktur dilaksanakan dengan pendekatan kultural. Pasalnya, infrastruktur memiliki peran sosial, ekonomi dan budaya.

Pendekatan kultural ini sebenarnya menjadi bukti bahwa pemerintah tidak melupakan peran dari para pemuka agama di Papua. Tanpa kontribusi mereka, Otsus tidak akan pernah bisa maksimal. Otsus hanya sekedar kebijakan mati, jika segenap elemen di Papua tidak menghidupinya. Untuk itu, patut kita sayangkan pendapat dari Pdt. Socrates jika ia justru mengatakan bahwa Otsus sudah mati. Kita justru berharap tokoh-tokoh agama sepertinya dapat berkontribusi menghidupi Otsus agar bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat di Bumi Cendrawasih.

Selanjutnya, Velix juga menambahkan bahwa infrastruktur memiliki nilai sosial. Ia menyebutkan dengan dibangunnya pasar, kota-kota kecil otomatis berperan sebagai ajang mempertemukan beragam etnik Papua. Kita mempunyai makna lebih dalam tentang infrastruktur. Diantaranya, pembangunan infrastruktur berbasis komunitas seperti pengadaan sanitasi, penyediaan air baku dll. Disini negara hadir memberikan pelayanan dasar kepada masyarakat.

Untuk pengembangan ekonomi wilayah atau komunitas seperti bandara, pelabuhan, jalan dan lainnya, sangat diperlukan pendekatan kultural dengan mengadopsi pengembangan ekonomi atau komoditas. Infrastruktur mendukung sentra ekonomi yang berdampak pada pengurangan kemahalan (penurunan harga-harga). Diantaranya, kawasan Raja Ampat sebagai pengembang destinasi wisata dengan membangun infrastruktur pendukung seperti perluasan bandara. Berdirinya kawasan khusus dengan mendorong pembangunan pelabuhan, bandara internasional dll. Itulah sebabnya implementasi Otsus sangat terasa hidup, apalagi disertai dengan pendekatan kultural.

Tags: berita papua merdekaDana Otsus Papuafree west papuagerakan papua merdekaotonomi khusus jilid 2Otonomi Khusus Papuaotsus jilid 2Otsus PapuaPapua Baratpenolakan otonomi khusus papuapenolakan otsus papuaWest PapuaWest Papua Press
Previous Post

Sekjen Dewan PapuaThaha Alhamid: Otsus Jalan Menuju Perubahan

Next Post

Tokoh Agama dan Pemuda: Otsus Adalah Berkat untuk Papua, Lanjutkan dan Evaluasi

Related Posts

MARI SAMA-SAMA BANGUN PAPUA
Opini

MARI SAMA-SAMA BANGUN PAPUA

January 18, 2021
Memahami Papua dan Mencari Solusi dari Permasalahannya
Opini

Memahami Papua dan Mencari Solusi dari Permasalahannya

January 14, 2021
Pemekaran Wilayah Berdampak Positif Bagi Rakyat Papua
Opini

Pemekaran Wilayah Berdampak Positif Bagi Rakyat Papua

January 9, 2021
Pendekatan Keamanan dan Kemanusiaan Bagi Papua
Opini

Pendekatan Keamanan dan Kemanusiaan Bagi Papua

January 8, 2021
Keberhasilan Presiden Jokowi Membangun Papua
Opini

Keberhasilan Presiden Jokowi Membangun Papua

January 5, 2021
Pembangunan Infrastruktur di Papua:  Kunci Sukses Pemerintahan Jokowi
Opini

Pembangunan Infrastruktur di Papua: Kunci Sukses Pemerintahan Jokowi

December 31, 2020
Next Post
Tokoh Agama dan Pemuda: Otsus Adalah Berkat untuk Papua, Lanjutkan dan Evaluasi

Tokoh Agama dan Pemuda: Otsus Adalah Berkat untuk Papua, Lanjutkan dan Evaluasi

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Jenderal OPM Ngaku Baru Bunuh 10 Prajurit TNI di Papua

Jenderal OPM Ngaku Baru Bunuh 10 Prajurit TNI di Papua

November 10, 2020
Pendekatan Kesejahteraan untuk Membangun Papua

Pendekatan Kesejahteraan untuk Membangun Papua

November 10, 2020
Program ADEM dan ADiK bagi Pendidikan di Papua

Program ADEM dan ADiK bagi Pendidikan di Papua

November 10, 2020
Anggota TGPF Intan Jaya Tertembak di Papua

Anggota TGPF Intan Jaya Tertembak di Papua

November 10, 2020
Kapolda Papua : Otsus untuk Mendorong Kesejahteraan, Kesetaraan Bagi Masyarakat Asli Papua

Kapolda Papua : Otsus untuk Mendorong Kesejahteraan, Kesetaraan Bagi Masyarakat Asli Papua

1
Perjalanan Menuju Papua Sejahtera

Perjalanan Menuju Papua Sejahtera

0
Tak Ada Niat Sedikit Pun Warga Papua Pisah dari NKRI

Tak Ada Niat Sedikit Pun Warga Papua Pisah dari NKRI

0
OPM Menyengsarakan Rakyat Papua dan Papua Barat

OPM Menyengsarakan Rakyat Papua dan Papua Barat

0
Perjalanan Menuju Papua Sejahtera

Perjalanan Menuju Papua Sejahtera

January 19, 2021
Sejumlah Warga Papua Berharap Kelanjutan Otsus

Sejumlah Warga Papua Berharap Kelanjutan Otsus

January 19, 2021
MARI SAMA-SAMA BANGUN PAPUA

MARI SAMA-SAMA BANGUN PAPUA

January 18, 2021
Menteri Basuki: Pembangunan Venue Olahraga di Papua Jadi Kebanggaan

Menteri Basuki: Pembangunan Venue Olahraga di Papua Jadi Kebanggaan

January 18, 2021
Perjalanan Menuju Papua Sejahtera

Perjalanan Menuju Papua Sejahtera

January 19, 2021
Sejumlah Warga Papua Berharap Kelanjutan Otsus

Sejumlah Warga Papua Berharap Kelanjutan Otsus

January 19, 2021
MARI SAMA-SAMA BANGUN PAPUA

MARI SAMA-SAMA BANGUN PAPUA

January 18, 2021
Menteri Basuki: Pembangunan Venue Olahraga di Papua Jadi Kebanggaan

Menteri Basuki: Pembangunan Venue Olahraga di Papua Jadi Kebanggaan

January 18, 2021
DPD:RUU Kepulauan dan Keberlanjutan Otonomi Khsusus Papua untuk Pemerataan Pembangunan

DPD:RUU Kepulauan dan Keberlanjutan Otonomi Khsusus Papua untuk Pemerataan Pembangunan

January 18, 2021
DPR Dorong Pemerintah Wujudkan Keadilan di Papua Lewat Otonomi Khusus

DPR Dorong Pemerintah Wujudkan Keadilan di Papua Lewat Otonomi Khusus

January 17, 2021

Tags

benny benny wenda Berita Papua berita papua merdeka dana otonomi khusus dana otonomi khusus papua dana otsus Dana Otsus Papua free west papua gerakan papua merdeka Kelompok Kriminal Bersenjata kelompok separatis Kelompok Separatis Bersenjata Kelompok Separatis Papua kkb opm organisasi papua merdeka otonomi khusus jilid 2 Otonomi Khusus Papua otsus jilid 2 Otsus Papua Otsus Papua Jilid 2 papua Papua Barat Papua Barat Merdeka papua indonesia papua merdeka papua separatis Pekan Olahraga Nasional pembangunan infrastruktur papua Pembangunan Papua Pembangunan Papua Barat Pembangunan Untuk Papua penolakan otonomi khusus papua penolakan otsus papua perkembangan papua merdeka terkini Persatuan Indonesia PON Papua PON XX rapat dengar pendapat otsus papua separatisme Papua separatis Papua wenda West Papua West Papua Press
  • 588 Fans
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
West Papua is Indonesia

© 2020 West Papua Press

No Result
View All Result
  • Home
  • Papua Land
    • Anim Ha
    • Menu Item
    • Domberai
    • Lepago
    • Mamta
    • Meepago
    • Saireri
  • Article
    • About Papua
    • Experience
    • Indepth
    • Opini

© 2020 West Papua Press