

Alumni Universitas Paramadina
Keberhasilan Presiden Jokowi Membangun Papua
Sejumlah pembangunan insfrastruktur mulai terus digencarkan di Papua sejak Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjabat. Mulai dari pembangunan jalur Trans Papua, Jembatan Youtefa, hingga Palapa Ring Timur. Keberhasilan pembangunan di Tanah Papua dinilai sebagai komitmen Presiden Jokowi memeratakan kesejahteraan rakyat Indonesia. Tercatat sudah lebih dari 15 kali presiden mengunjungi Bumi Cenderawasih sejak 2014.
Menilik dari masa pemerintahan pertamanya, mantan walikota Solo ini telah menorehkan beragam realisasi pembangunan. Mulai dari sektor infrastruktur, ekonomi, industri, kesehatan, pendidikan juga birokrasi. Di awal masa pemerintahan dulu, Presiden Jokowi beserta kabinetnya memiliki lima poin penting yang masuk ke dalam daftar rencana Pembangunan periode 2014-2019. Poin pertamanya adalah konsen pada pembangunan sumber daya manusia. Yang mana akan dimulai dari pelayanan dasar kepada rakyat Indonesia, termasuk mengatasi angka kemiskinan, dan juga menekan masalah ketimpangan sosial di masyarakat.
Selanjutnya, ialah menyangkut pada kesenjangan antara wilayah, yakni dengan memperbaiki konektivitas di berbagai daerah sehingga mampu menekan anggaran logistik. Salah satunya dengan pembangunan infrastruktur tol laut. Menurut sejumlah berita, proyek inilah yang begitu dibanggakan dari pemerintahan Jokowi-JK. Konsentrasi ketiga adalah menciptakan nilai plus untuk sektor, jasa, pertanian, serta di bidang manufaktur. Sementara, keempat adalah ketahanan pangan, energi, air, serta pelestarian lingkungan. Untuk poin terakhir atau kelima adalah stabilitas dari keamanan nasional serta pemilihan umum. Jika ditotal kemungkinan 5 target tersebut belum mampu dipenuhi, namun sudah banyak bukti keberhasilan yang dilakukan pemerintah. Sehingga hal ini memang layak untuk diapresiasi.
Sektor pembangunan infrastuktur memberikan bukti keberhasilan pemerintah yang paling menonjol. Pembangunan Proyek jalan trans Papua sepanjang 4.330,07 kilometer yang dapat menghubungkan provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat menjadi salah satu yang tentunya menonjol. Pembangunan jalan ini membentang dari kota Sorong hingga Merauke membuat penduduk Papua semakin mudah mengadakan perjalanan darat, dan tentunya meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.
Keberhasilan pembangunan yang kedua juga paling fenomenal, yaitu Jembatan Holtekamp atau yang populer dengan jembatan Youtefa. Selain sebagai penghubung dan berbatasan langsung dengan negara tetangga, Papua Nugini. Jembatan ini juga didesain untuk destinasi wisata. Jembatan ini makin memudahkan masyarakat yang ingin ke kawasan Koya atau Arso. Yang kabarnya akan menjadi titik lokasi pengembangan industri di masa mendatang. Tak hanya itu, pembangunan jembatan Youtefa mampu meringkas jarak dan waktu. Yang semula memakan waktu hingga 2.5 jam kini hanya 60 menit saja, dari Jayapura ke Skouw. Termasuk melancarkan arus distribusi kebutuhan hidup masyarakat sekitar.
Pembangunan enam infrastruktur di bidang kelistrikan juga dirasakan sangat besar manfaatnya bagi orang Papua. Enam infrastruktur tersebut adalah PLTA Orya Genyem, PLT Mini Hidro Prafi, Saluran Udara Tegangan tinggi, dan juga Saluran Udara Tegangan Tinggi Genyem-Waena-Jayapura. Dua kemudian ialah, Gardu Induk Waena-Sentani 20 Megavolt Ampere dan Gardu Induk Jayapura dengan tegangan 20 Megavolt Ampere, terakhir adalah Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) berkekuatan 70 kilo Volt Holtekamp-Jayapura dengan panjang 43,4 kilo meter sirkit. Adanya pembangunan di kelistrikan ini, diharap akan mampu membantu memerdekakan warga Papua dari kurangnya pasokan energi.
Kesuksesan-kesuksesan pembangunan ini disusul oleh rampungnya pembenahan Bandara Sentani. Menurut berita, Bandara ini akan menjadi bandar udara terbesar di Papua. Serta digunakan sebagai penghubung utama menuju wilayah pedalaman Papua. Sebelumnya lokasi ini adalah bandara kelas I. Kemudian dilakukan sejumlah renovasi dan revitalisasi terhadap beberapa fasilitas. Antara lain ialah, perpanjangan runway, memperluas area parkir, apron, dan juga yang lainnya. Hal ini berguna untuk menunjang target menjadi bandara Internasional yang telah diresmikan 3 tahun silam.
Selain itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga tengah melaksanakan pembangunan jalan perbatasan Indonesia – Papua Nugini. Yang dimulai dari Merauke hingga Jayapura di Provinsi Papua dengan panjang 1.098 kilometer. Pembangunan perbatasan ini disebut-sebut merupakan rencana Presiden Joko Widodo dalam membangun Indonesia dari pinggiran. Dengan cara memperkuat daerah dan desa, membuka keterisolasian daerah pedalaman, mengurangi biaya hidup, dan tak lupa meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Prestasi-prestasi Presiden Jokowi dalam membangun Papua ini memang hanya beberapa saja yang mampu terekspos. Padahal ada begitu banyak target yang telah direalisasikan, tanpa semuanya diketahui masyarakat/publik. Maka dari itu, kita perlu menyerahkan sepenuhnya pembangunan kepada pemerintahan Jokowi lima tahun kedepan. Sebab, tak ada keraguan dan apapun lagi yang perlu di khawatirkan. Banyak pihak yang yakin akan kemajuan negara segera terwujud ditangan beliau, khususnya pembangunan di Papua. Papua NKRI, Papua Indonesia.