Kompas.com – Salah satu pembangunan terbaru Papua di bidang infrastruktur oleh pemerintahan Jokowi adalah Jembatan Youtefa. Jembatan yang menjadi landmark baru di Bumi Cenderawasih ini diresmikan langsung oleh presiden pada 28 Oktober 2019.
Presiden Jokowi bahkan meletakkan batu pertamanya pada 9 Mei 2015. Hadirnya Jokowi saat peletakan batu pertama dan peresmiannya menjadi sebuah bukti perhatian lebih dari negara terhadap Papua.
Youtefa adalah nama sebuah teluk yang berada di bawah jembatan tersebut, oleh karena itu masyarakat adat setempat meminta agar jembatan tersebut diberi nama Youtefa.
Jembatan Youtefa sendiri dibangun berdampingan dengan Tol Trans-Jawa dan MRT.
Pembangunan jembatan yang berada di atas Teluk Youtefa tersebut menghabiskan anggaran sekitar Rp 1,8 triliun. Panjang bentang utama Jembatan Holtekam mencapai 732 meter dan menghubungkan kawasan utama Kota Jayapura dengan Distrik Muara Tami.
Terkait uang pecahan Rp. 75.000 ini, Wali Kota Jayapura Benhur Tommy Mano merasa sangat bangga bahwa gambar Jembatan Youtefa masuk di uang baru ini. Benhur menambahkan, gambar yang ditampilkan di uang Rp. 75.000 adalah hasil pembangunan selama 75 tahun negara ini merdeka.
“Ini suatu apresiasi khusus bagi Papua karena banyak bangunan yang dibangun secara megah di Indonesia, tapi pilihannya pada Papua, berarti Papua melekat di hati Bapak Presiden,” katanya.
“Itu bertanda bahwa pembangunan untuk semua orang dan merata. Ini dibangun menggunakan uang rakyat, saya memberikan apresiasi luar biasa kepada Pak Jokowi yang mengambil satu lambang kemegahan di Papua, yang merupakan landmark yang ada di Kota Jayapura,” tegas Benhur
Presiden Jokowi mengatakan bahwa Jembatan Youtefa memiliki banyak manfaat strategis, seperti solusi kepadatan penduduk Kota Jayapura, mempersingkat waktu perjalanan dari dari Kota Jayapura menuju Distrik Muara Tami dan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw, dan sebagai sarana pendukung Pekan Olahraga Nasional 2021
“Saya juga minta pemerintah kota dan pemerintah provinsi memanfaatkan dengan baik keberadaan jembatan untuk pengembangan wisata bahari di Youtefa,” tambah Presiden Jokowi
Menariknya, jembatan ini mendapat dua rekor Museum Rekor Indonesia (MURI). Rekor pertama adalah pengiriman dan pemasangan jembatan rangka baja utuh dengan jarak terjauh dan terpanjang, sedangkan rekor kedua adalah pembangunan jembatan pertama dengan plengkung dibuat utuh di tempat lain, lalu dibawa ke lokasi.
Kemudian, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional XVIII Jayapura Osman H Marbun, mengatakan bahwa pembangunan Jembatan Youtefa adalah sebuah sinergi yang baik antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kota, dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Pemprov Papua, dan Pemkot Jayapura.
“Ini ibarat ikon baru Kota Jayapura,” tandas Osman.