West Papua Press – Manokwari, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa (Panglima Kodam XVIII/Kasuari), mengungkapkan bahwa penerimaan Calon Bintara Prajurit Karier TNI AD Otonomi Khusus Orang Asli Papua (Caba PK Otsus OAP) baik pria maupun wanita di Papua Barat direncanakan sejumlah 1.000 orang.
Cantiasa menjelaskan bahwa kebijakan tersebut merupakan kerja sama antara TNI AD dalam hal ini diselenggarakan oleh Kodam XVIII/Kasuari dengan Pemerintah Provinsi Papua Barat untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) di wilayah Papua Barat dengan sumber pembiayaan dari anggaran Otsus.
Terkait hal tersebut, Cantiasa pun mengaku bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah disetujui oleh Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto dan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa beberapa waktu yang lalu.
“Proses rencana penerimaan Caba PK TNI AD Otsus OAP sejumlah 1.000 orang tersebut sebelumnya juga didasari atas hasil Rapat Koordinasi Pangdam XVIII/Kasuari sebelumnya yakni Mayjen TNI Ali Hamdan Bogra bersama Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan dengan para Bupati jajaran Provinsi Papua Barat yang digelar melalui video conference, Senin (3/8/2020), bertempat di Swiss Bell Hotel, Manokwari, Papua Barat,” ungkapnya.
“Dari hasil Rapat Koordinasi tersebut, sesuai dengan kesepakatan bersama ditetapkan untuk kuota Caba PK TNI AD Otsus OAP Kodam XVIII/Kasuari terdiri dari 980 pria dan 20 wanita,” ujarnya.
Berkaitan dengan penentuan alokasi Caba PK TNI AD Otsus OAP wanita, menurut Cantiasa, sudah melalui hasil laporan dari Staf Personalia Mabesad yang didasarkan atas aturan yang selama ini berlaku dimana perbandingan jumlah Caba PK TNI AD Pria dengan Wanita memiliki perhitungan tersendiri yaitu 1 persen dari jumlah keseluruhan Caba PK TNI AD pria yang ada.
“Sebenarnya alokasi semula untuk Caba PK TNI AD Otsus OAP wanita (Kowad) secara reguler Kodam XVIII/Kasuari hanya dialokasikan sejumlah tiga sampai dengan lima orang selama ini, sehingga apabila dialokasikan menjadi 20 orang, sebenarnya sudah melebihi dari kuota yang ada,” katanya.
Selain itu, Cantiasa menyebutkan, pertimbangan lainnya juga dihadapkan dengan tempat Pendidikan bagi Caba PK TNI AD wanita yang hanya memiliki satu lembaga pendidikan yaitu di Pusdik Kowad yang berada di Lembang, Jawa Barat. Berbeda dengan tempat pendidikan Caba PK TNI AD pria yang berada di setiap Rindam di seluruh Indonesia.
“Di Pusdik Kowad pun daya tampung pendidikan terbatas yaitu sekitar 175 orang dari seluruh Kotama di Indonesia, dan paling banyak berasal dari Provinsi Papua Barat. Keterbatasan tersebut, juga terkait Mess, kelas beserta bangkunya dan pendidikan kecabangan menyangkut pelatih, pengasuh dan program pendidikan,” ungkapnya.
“Puji syukur kepada Tuhan, Bapak Kasad dapat menerima permohonan tersebut dengan baik sehingga hal ini menjadi atensi yang luar biasa dari pimpinan TNI AD dan patut kita syukuri,” kata Cantiasa melanjutkan.
Sebagai tindak lanjut kerja sama antara TNI AD dalam hal ini dilaksanakan oleh Kodam XVIII/Kasuari dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat, maka pada Sabtu (26/9/2020), di Hotel Aston Niu, Manokwari, telah dilaksanakan Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan dengan Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa tentang hasil final terkait rekrutmen Caba PK TNI AD Otsus OAP sejumlah 1.000 orang yang terdiri dari 960 orang Caba PK pria dan 40 orang Caba PK wanita.
Source:
Kamera Papua - Manokwari, Generalmajor TNI I Nyoman Cantiasa (Kommandeur des XVIII. / Kasuari Kodam), gab bekannt, dass die Zulassung von Kandidaten für den Sonderautonomen der Autonomen Armee für Papua (Caba PK Otsus OAP) für Männer und Frauen in West-Papua für 1.000 Personen geplant ist. Cantiasa erklärte, dass die Politik eine Zusammenarbeit zwischen der TNI AD sei. In diesem Fall wurde sie vom XVIII. / Kasuari-Militärkommando und der Provinzregierung von West-Papua organisiert, um die Humanressourcen (SDM) in der Region West-Papua mit Finanzierungsquellen aus dem Budget der Sonderautonomie zu erhöhen. In diesem Zusammenhang gibt Cantiasa auch zu, dass er Gott, dem Allmächtigen, dankbar ist, da dies vor einiger Zeit vom indonesischen Verteidigungsminister (Menhan) Prabowo Subianto und dem Generalstabschef der Armee (Kasad) TNI Andika Perkasa genehmigt wurde. "Der Planungsprozess für den Erhalt des Caba PK TNI AD Otsus OAP von 1.000 Personen basierte ebenfalls auf den Ergebnissen des vorherigen Koordinierungstreffens des Militärkommandanten XVIII / Kasuari, Generalmajor Ali Hamdan Bogra, mit dem Gouverneur von West Papua, Dominggus Mandacan, mit dem Regenten der Provinz West Papua, das per Videokonferenz abgehalten wurde. , Montag (08.03.2020), im Swiss Bell Hotel, Manokwari, West Papua ", sagte er. "Nach den Ergebnissen des Koordinierungstreffens besteht die Quote für Caba PK TNI AD Otsus OAP Kodam XVIII / Kasuari laut einvernehmlicher Vereinbarung aus 980 Männern und 20 Frauen", sagte er. Im Zusammenhang mit der Festlegung der Zuteilung der PK TNI AD Otsus OAP Caba für Frauen hat Cantiasa die Ergebnisse von Berichten des Personalstabs der Zentrale durchgesehen, die auf den geltenden Regeln beruhen, bei denen der Vergleich der Anzahl der PK TNI AD Männer und Frauen von PK Caba eine separate Berechnung von 1 Prozent der Gesamtzahl ergibt Caba PK TNI AD männlich dort. "Tatsächlich wurde der ursprünglichen Zuteilung für Frauen von Caba PK TNI AD Otsus OAP (Kowad) bei Kodam XVIII / Kasuari bislang nur eine Anzahl von drei bis fünf Personen zugewiesen, sodass sie bei einer Zuteilung von 20 Personen tatsächlich die bestehende Quote überschreitet", sagte er. Cantiasa sagte, dass andere Überlegungen auch mit dem Ausbildungsort für weibliche Offiziere der Caba PK-Armee zu tun hatten, die nur eine Bildungseinrichtung haben, nämlich den Pusdik Kowad in Lembang, West-Java. Es unterscheidet sich von dem Ausbildungsort der männlichen Armee PK Caba PK, der sich in jedem Rindam in ganz Indonesien befindet. "Im Kowad Pusdik sind die Bildungskapazitäten begrenzt, nämlich rund 175 Menschen aus ganz Kotama in Indonesien, und die meisten von ihnen kommen aus der Provinz West-Papua. "Diese Einschränkungen beziehen sich auch auf Mess, Klassen und Stühle sowie die Ausbildung von Trainern, Betreuern und Bildungsprogrammen", sagte er. "Gott sei Dank konnte Herr Kasad die Anfrage gut annehmen, so dass diese Angelegenheit von der Führung der Armee zu einer enormen Aufmerksamkeit wurde und wir dankbar sein sollten", fuhr Cantiasa fort. Im Anschluss an die Zusammenarbeit zwischen der indonesischen Armee, in diesem Fall der XVIII / Kasuari Kodam und der Provinzregierung von West Papua (Pemprov), wurde am Samstag (26.9.2020) im Aston Niu Hotel, Manokwari, ein Kooperationsabkommen unterzeichnet. zwischen dem Gouverneur von West Papua, Dominggus Mandacan, und Pangdam XVIII. / Kasuari, Generalmajor TNI I Nyoman Cantiasa, bezüglich der endgültigen Ergebnisse im Zusammenhang mit der Rekrutierung von 1.000 Caba PK TNI AD Otsus OAP, bestehend aus 960 männlichen PK Caba und 40 weiblichen PK Caba.