

Program Studi Pendidikan IPA, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin
Pendekatan Keamanan dan Kemanusiaan Bagi Papua
Papua merupakan salah satu pulau di Indonesia yang masyarakatnya sangat heterogen yang mana terdiri dari berbagai etnis, suku, bahasa dan agama. Banyak suku non Papua yang menetap disana seperti Jawa, Batak, Maluku, Minahasa dan sebagainya. Kebergaman ini yang terkadang menjadi konflik yang mana terlalu banyak pendatang di Papua menjadikan Penduduk asli Papua termarjinalkan. Untuk mengatasi konflik–konflik yang ada di Papua.diperlukan pendekatan melalui keamanan dan pendekatan kemanusiaan.
Tahun 2019 lalu ada kerusuhan sosial yang sempat membuat Papua memanas kembali. Kerusuhan tersebut terjadi pada 13 Agustus–23 September 2019 yang mana kerusuhan tersebut dipicu karena kasus rasial dan hoaks yang memicu protes yang melibatkan mahasiswa Papua dan organisasi kemasyarakatan di Surabaya dan Malang. Kerusuhan tersebut tentunya menimbulkan korban jiwa dan kerusakan yang cukup parah di sejumlah wilayah di Papua sehingga menimbulkan kerugian materi yang cukup besar.
Situasi di Papua pasca kerusuhan sudah dapat dikendalikan oleh pihak keamanan dan menjadikan keadaan di Papua berangsur kondusif berkat pendekatan keamanan dan kesejahteraan yang optimal dari aparat keamanan. Aparat keamanan seperti TNI dan Polri stand by 24 jam dan menjaga seluruh objek vital yang ada di Papua. Bukan saja hanya menjaga objek vital, tetapi aparat keamanan pun menjaga rakyat Papua dengan memberikan tempat penampungan bagi para warga yang kehilangan tempat tinggalnya karena dibakar oleh massa pada saat kerusuhan terjadi. Pada saat ini masyarakat di Papua sudah kembali beraktifitas seperti semula, serta kegiatan pendidikan pun kembali berjalan seperti sedia kala. Jaringan penyedia data komunikasi kembali dinormalkan setelah beberapa waktu diperlambat guna menghindari penyebaran informasi yang dapat memicu timbulnya kerusuhan susulan.
Membaiknya situasi pasca kerusuhan tidak lepas dari respon cepat pemerintah pusat melalui berbagai bentuk aksi meredam kerusuhan yang berpotensi meluas di berbagai daerah di tanah Papua. Selain itu situasi kondusif di Papua pasca kerusuhan juga tidak lepas dari peran aparat keamanan yaitu TNI dan Polri yang terjun langsung ke lokasi untuk mengamankan keadaan di Papua. Pemerintah melalui aparat keamanannya secepat mungkin melakukan rehabilitasi terhadap fasilitas umum yang menjadi sasaran amukan masa pada saat kerusuhan terjadi. Kemudian pemerintah juga akan melakukan penegakan hukum kepada para pelaku kerusuhan maupun pihak–pihak di balik aksi tersebut.
Dari sini dapat kita ketahui bahwa aparat keamanan juga memiliki peran yang cukup signifikan terhadap penyelesaian konflik yang terjadi di Papua. Selama ini sebagian besar masyarakat Indonesia hanya melihat dari satu sisi dan kebanyakan menyalahkan aparat keamanan karena menyelesaikan konflik di Papua melalui pendekatan keamanan saja dengan cara kekerasan. Namun dari konflik ini kita dapat mengetahui bahwa aparat keamanan mampu menyelesaikan konflik bukan saja hanya melalui pendekatan keamanan tapi juga melalui pendekatan psikologis dengan masyarakat Papua yang menjadi korban sehingga keadaan dapat kembali kondusif.
Pendekatan Keamanan Kemanusiaan di Papua akan menciptakan kondisi dimana tiap individu hidup dalam kebebasan, layak dan aman,memiliki partisipasi yang penuh dalam pemerintahan, mendapatkan perlindungan terhadap hak fundamental mereka,memiliki keterbukaan akses terhadap sumber kekayaan alam dan kebutuhan hidup mereka, dan hidup dalam lingkungan yang tidak merugikan kesehatan dan kesejahteraan mereka. Yang mana pendekatan keamanan dan kemanuisaan ini dimaksudkan untuk melindungi rakyat Papua dari ancaman kritis yang membahayakan kehidupan, dan kebebasan mereka.
Agar pendektatan keamanan dan kemanusian dapat dijalankan dengan baik maka perlu dilakukan beberapa upaya diantaranya mendesak dilakukan pendalaman dan perluasan pemahaman keamanan di tanah Papua.Pembangunan Papua harus berjalan seiring dengan penguatan nilai HAM, jika tidak maka keduanya akan sia-sia, Rakyat papua tidak akan bisa menikmati keamanan tanpa pembangunan, begitu juga bahwa pembangunan akan sia-sia tanpa keamanan, akan menjadi semakin sia-sia bila tanpa penguatan nilai HAM, Dalam menggalang keamanan kemanusiaan di tanah papua maka sangat penting untuk melibatkan secara bersama, negara, masyarakat sipil, pihak swasta, serta kerjasama regional dan global.