KAPOLDA Papua Irjen Paulus Waterpaw mengungkapkan salah satu penyebab kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) bisa membeli senjata api. Yakni dengan memeras kepala desa yang sudah mendapatkan dana desa. Paulus menjelaskan bahwa KKB ini memiliki dana dari memeras dana desa-desa serta pemerintah pusat ke daerah. “Salah satu penyebabnya adalah dana desa yang dirampas oleh KKB ini ketika dana ini sudah sampai ke kepala desa. Ini jadi PR kita juga,” ujar Paulus, Sabtu (7/11).
Kondisi ini, terang Paulus, diperparah dengan adanya dugaan oknum kepala desa yang diduga terlibat dalam pemerasan dana desa. Paulus mengingatkan agar kepala desa tidak terlibat dalam hal tersebut. “Ke depan kepala desa atau kepala kampung untuk mempergunakan dana desa sebagaimana mestinya,” ungkap Paulus. Lebih lanjut, Paulus juga mengungkap KKB kerap meracuni pikiran mahasiswa dan pelajar untuk bergabung dengan kelompok separatis itu.
“Tidak sedikit mereka merekrut mahasiswa atau pelajar dengan mendoktrin mereka. Membenturkan dengan negara. Tapi kita selalu siap untuk memberikan edukasi, pemahanan. Karena tugas Polri dan TNI adalah mengayomi masyarakat,” ungkapnya. Sebelumnya, Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni mengungkap bahwa Dana Desa ‘disunat’ kelompok kriminal bersenjata (KKB) untuk pembelian senjata api dan amunisi. KKB memeras para pejabat desa begitu mereka tahu Dana Desa sudah cair. Dia mengatakan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat Papua terhambat karena Dana Desa kerap dirampok KKB. “KKB ini biasanya setelah mengetahui pencairan Dana Desa, akan menunggu di perkampungan. Ketika bertemu aparat desa, mereka akan meminta sebagian dana tersebut. KKB ini mengancam dengan senjata kalau tidak diberi sebagian dana itu,” tutur Natalis, Kamis (5/11) silam. (OL-13)