PR CIREBON – Upacara Peringatan HUT RI ke-75 di Surabaya pada masa pandemi ini akan berbeda dari biasanya. Selain menerapkan protokol kesehatan yang ketat sebagai antisipasi wabah Covid-19, Surabaya akan menampilkan konsep yang dinamakan Bhinneka Tunggal Ika. Sebuah konsep yang menunjukkan kesatuan dan harmonisasi yang nyata di kota Pahlawan itu.
Maksud konsep itu menjadi bukti keberagaman yang menyatu dan harmonisasi di Kota Surabaya itu memang nyata. Menurut Plt Kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat, Irvan Widyanto, seorang putra asli Papua ditunjuk untuk menjadi perwira upacara pada peringatan HUT RI ke-74 tersebut.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Surabaya, M Fikser, resmi didaulat sebagai perwira upacara. Fikses sendiri merupakan putra asli Papua kelahiran Kota Serui.
“Beliau (M Fikser) adalah putra asli Papua, dimana beliau sudah mengabdikan diri ke Pemkot Surabaya lebih dari pada 20 tahun,” demikian penjelasan Irvan.
Keputusan menunjuk putra asli Papua adalah dengan maksud untuk memberikan pesan bahwa Kota Surabaya adalah kota yangg ramah dan toleran kepada siapa saja. Beberapa pejabat di lingkungan Pemkot Surabaya pun berasal dari berbagai macam daerah di Indonesia, tidak hanya sekitar Jawa Timur.
“Ini kan menunjukkan bahwa Kota Surabaya itu ramah untuk siapa saja, toleransi untuk siapa saja. Kami ingin menunjukkan bahwa Kebhinekaan Tunggal Ika yang ada di Surabaya itu memang benar ada dan harmonis,” tambah Irvan lagi.