

Mahasiswa Ilmu Politik di UPN Veteran Jakarta
Saya Melihat Papua
Papua. Apa yang terlintas di pikiranmu ketika mendengar tentang Papua? Dan Bagaimana pendapat mu mengenai Papua? Kalau saya sendiri ketika mendengar atau pun membahas tentang Papua lebih tertarik akan keindahan alam nya serta keunikan-keunikan yang ada di Papua yang bahkan masih sedikit dijamah oleh banyak manusia.
Selanjutnya, saya ingin menyampaikan beberapa pertanyaan yang ada di otak saya seperti kenapa adanya diskriminasi, rasis terhadap orang-orang Papua? Atas dasar apa? Dan dari mana awalnya diskriminasi tersebut? Apakah karena mereka termasuk kelompok minoritas? Lalu bagaimana terbentuknya kelompok separatis di Papua? Menyedihkan sekali melihat masih ada nya orang-orang yang memandang sebelah mata atau melakukan hal-hal diskriminasi kepada mereka serta masih kurangnya perhatian untuk mereka.
Namun, itu semua hanyalah oknum. Bangsa Indonesia di mana pun cinta Papua. Segelintir orang yang ingin memanfaatkan keadaan untuk kepentingan pribadi saja yang ingin mendiskriminasikan orang Papua. Selebihnya, orang Indonesia sangat cinta Papua. Setidaknya, itu pendapat pribadi saya. Tidak ada dasar apa pun untuk melihat orang Papua sebelah mata, justru mereka yang begitu adalah orang-orang tak berprinsip yang tak berdasar. Orang-orang munafik yang mendahulukan kepentingan individu dan golongan, dibanding bangsa.
Lalu juga saya ingin membahas tentang kelompok separatis yang ada di sana, dari sepemahanan saya kelompok separatis itu adalah kelompok gerakan yang bertujuan untuk memisahkan diri atau membuat negara sendiri dan tentunya gerakan separatis ini termasuk gerakan yang dilarang di suatu pemerintahan karena mereka tidak mendukung pemerintahan melainkan ingin melepaskan diri dan membentuk negara baru. Di Papua kelompok ini dikenal sebagai Kelompok Separatis Papua (KSP) dan Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Lalu muncul lah pertanyaan lain seperti kenapa ada kelompok separatis di Papua yang bernama KSP dan OPM. Dari beberapa sumber yang saya baca di internet, KSP dan OPM ini gerakan pro kemerdekaan Papua yang mulanya adalah reaksi orang Papua atas sikap pemerintah Indonesia sejak tahun 1963. Menurut Peneliti kajian Papua di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Adriana Elizabeth mengatakan “Gerakan Pro kemerdekaan Papua ini merupakan imbas dari perlakuan tidak adil yang diterima masyarakat Papua dari pemerintah Indonesia yang dianggap represif.” Ingat, “dianggap”. Artinya belum tentu, tergantung penafsiran. Adriana menambahkan “kekerasan yang terjadi sudah pasti adalah ekses, tapi target sasarannya memang TNI. Lalu, yang ada di bayangan mereka selama ini adalah bahwa kehadiran negara dalam sosok TNI itu penuh dengan kekerasan dan represif sifatnya. Itu akumulasi ingatan, pengalaman. Akar persoalannya di situ”.
Tapi masih ada beberapa pertanyaan lain seperti apakah alasan nya hanya itu saja? Apakah ada alasan tersembunyi yang lainnya? Seperti yang saya jelaskan diatas tadi gerakan separatis OPM ini terbentuk karena diangap mendapatkan perlakuan tidak adil yang diterima masyarakat Papua dari pemerintah Indonesia yang dianggap represif. Tapi apakah dengan cara kekerasan menyelesaikannya? Apakah tidak bisa mencari cara penyelesaian yang lain? Seperti melakukan dialog untuk menyelesaikan masalah ini dengan baik-baik. Pernahkah berpikir bahwa kekerasan itu muncul dari negara sebagai respon dari tindak kekerasan juga yang dibuat oleh OPM dengan cara meneror rakyat dan menembaki aparat keamanan? Coba kita lihat juga dari sisi itu.
Dari alasan yang saya baca di sumber itu kalau terbentuknya gerakan separatis OPM ini karna mendapatkan perlakuan yang tidak adil dari pemerintah Indonesia dari dulu sampai sekarang? Berarti pemerintah juga salah karna memperlakukan masyarakat Papua dengan tidak adil, Tapi saya sendiri tidak bermaksud mau membenarkan apa yang kelompok separatis OPM ini lakukan. Tindakan kekerasan yang mereka melakukan tetaplah salah, apa pun alasannya karena korbannya bisa jadi orang-orang yang tidak tahu apa-apa.
Dari beberapa sumber yang saya baca bahwa aparat keamanan akan fokus menindak lanjuti OPM ini. Dan menurut saya kelompok separatis ini memang harus di tangani dengan serius dan fokus karna kelompok separatis ini sama seperti kelompok kriminal karena arah perbuatannya ke pidana, perusakan, penganiayaan hingga pembunuhan. Kelompok separatis ini tentu tidak hanya akan menggangu suatu daerah tetapi juga bisa menggangu kestabilan negara. Semoga pemerintah Indonesia bisa menyelesaikan gerakan separatis OPM ini dengan semaksimal mungkin dan bisa mulai memperhatikan serta memperlakukan masyarakat Papua dengan baik dan adil agar tidak muncul atau memperbanyak gerakan separatis lainnya di Indonesia.
Sejujurnya dibandingkan membaca berita tentang diskriminasi atau rasis tentang orang-orang Papua, saya lebih tertarik membahas keindahan alamnya yang mempesona serta keunikan-keunikan yang ada disana, itu jauh lebih mengesankan. Keindahan alamnya, fakta-fakta uniknya membuat saya ingin mengunjungi Papua untuk belajar kebudayaan, melihat secara langsung keindahan alamnya dan mengetahui apakah fakta-fakta unik itu beneran ada di sana atau tidak. Saya lebih senang belajar tentang alam dan seni di suatu daerah apalagi kalau daerah tersebut masih belum banyak dijamah orang-orang pasti masih kental sekali kebudayaannya. Dan itulah yang membuat saya tertarik dan ingin mengunjungi Papua meskipun hanya sekali. Begitulah saya melihat Papua. Indah, namun tetap masih ada titik-titik hitam yang mengurangi keindahan itu.