• Home
  • Papua Land
    • Anim Ha
    • Menu Item
    • Domberai
    • Lepago
    • Mamta
    • Meepago
    • Saireri
  • Article
    • About Papua
    • Experience
    • Indepth
    • Opini
West Papua Press
Advertisement
  • Home
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Nasional & Internasional
    • Pendidikan & Kesehatan
  • Artikel
    • Indepth
    • Opini
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Infrastruktur
  • Khabar Daerah
  • Olah Raga
  • English
    • Deutsch
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Nasional & Internasional
    • Pendidikan & Kesehatan
  • Artikel
    • Indepth
    • Opini
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Infrastruktur
  • Khabar Daerah
  • Olah Raga
  • English
    • Deutsch
No Result
View All Result
West Papua Press
No Result
View All Result
Home Berita Papua

Tokoh Pencetus Gagasan Pemberdayaan Kampung, Habel Suwae, Meninggal Dunia

September 28, 2020
in Berita Papua, Nasional & Internasional
10 min read
0
Tokoh Pencetus Gagasan Pemberdayaan Kampung, Habel Suwae, Meninggal Dunia
0
SHARES
16
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Jayapura, Dalam kenangan (In Memoriam) yang abadi, telah pergi ke Rumah Sang Pencipta Semesta Alam, Habel Melkias Suwae – penggagas dan tokoh “Pemberdayaan Masyarakat”. Dia pergi untuk selamanya. “Gajah mati meninggalkan gading – Habel pergi selamanya meninggalkan keharuman nama dan teladan hidup yang dikenang dan diteladani selamanya”. Di kalangan sahabat-sahabatnya, almarhum Habel Melkias Suwae semasa hidupnya sering disapa dengan panggilan akrab “Kaka HMS”.

Habel lahir di kampung Tablanusu, Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura, Tanah Papua pada 28 Mei 1952. Sang istri terkasi, Kostafina Bonay telah pergi mendahuluinya ke Sorga Abadi pada beberapa tahun yang lalu. Dari perkawinan keduanya, terlahirlah lima orang anaknya: Hans, Lodwik, Yeheskiel, Billy dan Inyo.

Semasa menjabat sebagai Bupati Kabupaten Jayapura dua periode ini 2001-2011, Habel dikenal sebagai seorang penggagas atau pencetus sekaligus tokoh terdepan dalam program “Pemberdayaan Masyarakat Distrik dan Kampung”.

Salah seorang yang sangat mengenalnya dan ikut mendampinginya selama Habel menjabat sebagai Bupati Kabupaten Jayapura adalah Prof. Dr.W.I.M.Poli – seorang Profesor bidang Ekonomi di Universitas Hasanuddin, Makassar.

Menurut catatan Bapak Poli, Habel adalah pemilik gagasan “Pemberdayaan Masyarakat” yang dicetuskannya sejak akhir tahun 2001 ketika Habel menduduki jabatan Bupati Jayapura.

Pada 15 Mei 2006 dalam suatu wawancara khusus di Kantor Bupati Jayapura, Sentani, Habel mengatakan: ”Saya berpendapat bahwa siapa tahu suatu ketika pemikiran pemberdayaan distrik dan kampung itu bisa menjadi model atau bahan pembanding kita di Indonesia. Sebenarnya ini bukan model baru. Jika dilihat dari segi pemerintahan, bentuk seperti itu secara formal sudah ada, tetapi kurang diberi perhatian untuk tingkat kecamatan dan desa. Ini suatu pengalaman yang ….siapa tahu ada manfaatnya di lingkungan pemerintah dimana saja, baik pada tingkat kota, kabupaten, dan provinsi. Beberapa kabupaten/kota sudah mengadopsi apa yang kami lakukan di Kabupaten Jayapura,” kata Habel Melkias Suwae.

Gagasan pemberdayaan masyarakat kampung dan distrik yang dicetuskan Habel justru lahir dari kandungan nuraninya yang paling dalam yakni cita-cita dan keinginan memberdayakan masyarakat kampung dari “Suara Hati Yang Memberdayakan”. Gagasan pemberdayaan kampung, sebenarnya telah berkecambah di dalam nuraninya sendiri semenjak dirinya menjabat Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dan Ketua DPRD Kabupaten Jayapura.

“Sebelum jadi Ketua DPRD (1999-2001) saya jadi Ketua KNPI (1985-1990). Saya mengamati bagaimana pada awal persidangan apa yang diprogramkan dari bawah kadang-kadang tidak masuk dalam anggaran tahunan… Saya mencoba memahami Program Pengembangan Kecamatan (PPK) dari Bank Dunia. Sebagai Ketua DPRD, saya berdiskusi dengan Ketua BPMD (Samuel padolo) dan Ketua Bappeda (Purnomo). Dengan adanya otonomi daerah, kita diberi wewenang untuk melakukan apa saja (yang sesuai dengan aspirasi dan kemampuan setempat). Saya mengembangkan ide PPK. Mengapa Bank Dunia saja menetapkan fokus pembangunan di kecamatan? Mengapa kita tidak mengambil fokus di kecamatan sebagai perpanjangan tangan dari pemerintah Kabupaten, karena kecamatan dekat dengan rakyat? Bank Dunia berani ke kecamatan, tetapi justru pemerintah tidak,” kata Habel.

Menurut Kaka HMS, program pemberdayaan distrik dan kampung (PPDK) itu lahir dari suatu keberanian saja, tanpa didahului suatu kajian ilmiah. Sebagai suatu gagasan yang baru, yang pernah dijuluki gagasan “gila” program ini tidak serta merta didukung oleh sebagian pejabat di kalangan eksekutif dan legislatif.

“Kalau kita berbicara tentang pembangunan untuk rakyat, rakyat itu ada di kampung. Dari aspek perencanaan mereka sudah terlibat secara aktif dalam perencanaan dari bawah melalui Musbangdes. Kita perlu memebrikan kesempatan kepada masyarakat kampung untuk merumuskan dan mengerjakan sendiri apa yang diputuskannya. Inilah aspek pemberdayaan,” tegas Habel.

Lebih lanjut Habel mengatakan, kita banyak berbicara tentang rakyat tetapi kita tidak tahu banyak tentang mereka. Dari segi pemberdayaan, kita berikan kewenangan sehingga orang di kampung itu berdaya. Saya mau bertanya, mengapa kita tidak beri kesempatan kepada mereka? Se3pe3rti dalam permainan bola, jangan dulu kita vonis orang tidak mampu. Berikan dulu kesempatan baginya untuk bermain, kemudian kalau ada salahnya baru diperbaiki… Kita mengelesaikan masalah yang ada, tetapi kita juga berpikir ke depan. Oleh karena itu, saya pikir, ada ruang di kampung untuk mana kita berikan mereka kewenangan.

Saya jadi Bupati dan saya coba cara-cara yang dekat dengan rakyat. Rakyat adalah bagian dari tanggungjawab. Saya pikir, mereka mampu berpikir. Kapan mereka berpikir tentang mereka sendiri supaya mereka menjadi subyek pembangunan?

“Kita berbicara tentang orang asli papua, dimanakah mereka berada. Bagian terbesar ada di kampung, di gunung, di lembah, di tepi sungai dan pantai, jauh dari pusat pemerintahan. Karena itu, kalau saya jadi gubernur, penerapan UU Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua, tidak dibatasi hanya di kabupaten, tetapi sampai ke distrik dan kampung,” tegas Habel yang pemikiran cerdas ini telah dituangkannya dalam buku “Suara Hati yang Memberdayakan”.

Kini, Kaka HMS sudah pergi untuk selamanya dari kehidupan kita bersama. Dia adalah salah satu tokoh Orang Asli Papua yang selama hidupnya senantiasa mampu membawa diri secara bijaksana, sejuk dan bersahabat.

Kelebihan Kaka HMS antara lain, menyapa setiap orang dengan Hati – penuh keramahtamaan, tidak meledak-ledak, senyum selalu menghiasi bibirnya, tidak mau bermusuhan, tidak mau membeda-bedakanSARA, dan “kebapaan”. Sifat “kebapaan”nya inilah yang mendominasi kepemimpinannya selama memangku begitu banyak tugas dan jabatan yang diemban di atas pundaknya.

Dia seorang Sahabat dan Bapak yang bijaksana dalam perjalanan hidup bersama di tengah masyarakat. Dia adalah tokoh yang patut diteladani oleh semua orang terutama kaum milenial di Tanah Papua dan seluruh Nusantara.

Selamat Jalan Kaka HMS ke Sorga Abadi. Beristirahatlah Dalam Damai – RIP!

Gajah mati meninggalkan gading – Kaka HMS pergi untuk selamanya meninggalkan keharuman nama dan teladan kemanusiaan.

Source: Papua Today - Tokoh Pencetus Gagasan Pemberdayaan Kampung, Habel Suwae, Meninggal Dunia
Tags: Berita PapuaPapua BaratWest Papua
Previous Post

Menjawab Tuduhan Pelanggaran HAM di Papua

Next Post

Otsus Jilid 2 Untuk Kesejahteraan Rakyat Papua

Related Posts

Gubernur Papua, Papua Barat Memiliki Kewenangan Melaksanakan Evaluasi UU OTSUS
Berita Papua

Gubernur Papua, Papua Barat Memiliki Kewenangan Melaksanakan Evaluasi UU OTSUS

January 20, 2021
Sri Mulyani Akan Tambah Dana Otonomi Khusus Papua
Berita Papua

Sri Mulyani Akan Tambah Dana Otonomi Khusus Papua

January 20, 2021
Papua Wilayah Sah Indonesia Yang Dibangun dengan Jiwa Nasionalisme
Berita Papua

Papua Wilayah Sah Indonesia Yang Dibangun dengan Jiwa Nasionalisme

January 19, 2021
BNPT Akui Aksi OPM Lebih Berbahaya dari Tindakan Teroris
Berita Papua

BNPT Akui Aksi OPM Lebih Berbahaya dari Tindakan Teroris

January 19, 2021
Perjalanan Menuju Papua Sejahtera
Berita Papua

Perjalanan Menuju Papua Sejahtera

January 19, 2021
Sejumlah Warga Papua Berharap Kelanjutan Otsus
Berita Papua

Sejumlah Warga Papua Berharap Kelanjutan Otsus

January 19, 2021
Next Post
Otsus Jilid 2 Untuk Kesejahteraan Rakyat Papua

Otsus Jilid 2 Untuk Kesejahteraan Rakyat Papua

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Jenderal OPM Ngaku Baru Bunuh 10 Prajurit TNI di Papua

Jenderal OPM Ngaku Baru Bunuh 10 Prajurit TNI di Papua

October 12, 2020
Pendekatan Kesejahteraan untuk Membangun Papua

Pendekatan Kesejahteraan untuk Membangun Papua

September 28, 2020
Program ADEM dan ADiK bagi Pendidikan di Papua

Program ADEM dan ADiK bagi Pendidikan di Papua

September 28, 2020
Anggota TGPF Intan Jaya Tertembak di Papua

Anggota TGPF Intan Jaya Tertembak di Papua

October 10, 2020
Kapolda Papua : Otsus untuk Mendorong Kesejahteraan, Kesetaraan Bagi Masyarakat Asli Papua

Kapolda Papua : Otsus untuk Mendorong Kesejahteraan, Kesetaraan Bagi Masyarakat Asli Papua

1
Gubernur Papua, Papua Barat Memiliki Kewenangan Melaksanakan Evaluasi UU OTSUS

Gubernur Papua, Papua Barat Memiliki Kewenangan Melaksanakan Evaluasi UU OTSUS

0
Tak Ada Niat Sedikit Pun Warga Papua Pisah dari NKRI

Tak Ada Niat Sedikit Pun Warga Papua Pisah dari NKRI

0
OPM Menyengsarakan Rakyat Papua dan Papua Barat

OPM Menyengsarakan Rakyat Papua dan Papua Barat

0
Gubernur Papua, Papua Barat Memiliki Kewenangan Melaksanakan Evaluasi UU OTSUS

Gubernur Papua, Papua Barat Memiliki Kewenangan Melaksanakan Evaluasi UU OTSUS

January 20, 2021
Sri Mulyani Akan Tambah Dana Otonomi Khusus Papua

Sri Mulyani Akan Tambah Dana Otonomi Khusus Papua

January 20, 2021
Papua Wilayah Sah Indonesia Yang Dibangun dengan Jiwa Nasionalisme

Papua Wilayah Sah Indonesia Yang Dibangun dengan Jiwa Nasionalisme

January 19, 2021
BNPT Akui Aksi OPM Lebih Berbahaya dari Tindakan Teroris

BNPT Akui Aksi OPM Lebih Berbahaya dari Tindakan Teroris

January 19, 2021
Gubernur Papua, Papua Barat Memiliki Kewenangan Melaksanakan Evaluasi UU OTSUS

Gubernur Papua, Papua Barat Memiliki Kewenangan Melaksanakan Evaluasi UU OTSUS

January 20, 2021
Sri Mulyani Akan Tambah Dana Otonomi Khusus Papua

Sri Mulyani Akan Tambah Dana Otonomi Khusus Papua

January 20, 2021
Papua Wilayah Sah Indonesia Yang Dibangun dengan Jiwa Nasionalisme

Papua Wilayah Sah Indonesia Yang Dibangun dengan Jiwa Nasionalisme

January 19, 2021
BNPT Akui Aksi OPM Lebih Berbahaya dari Tindakan Teroris

BNPT Akui Aksi OPM Lebih Berbahaya dari Tindakan Teroris

January 19, 2021
Perjalanan Menuju Papua Sejahtera

Perjalanan Menuju Papua Sejahtera

January 19, 2021
Sejumlah Warga Papua Berharap Kelanjutan Otsus

Sejumlah Warga Papua Berharap Kelanjutan Otsus

January 19, 2021

Tags

benny benny wenda Berita Papua berita papua merdeka dana otonomi khusus dana otonomi khusus papua dana otsus Dana Otsus Papua free west papua gerakan papua merdeka Kelompok Kriminal Bersenjata kelompok separatis Kelompok Separatis Bersenjata Kelompok Separatis Papua kkb opm organisasi papua merdeka otonomi khusus jilid 2 Otonomi Khusus Papua otsus jilid 2 Otsus Papua Otsus Papua Jilid 2 papua Papua Barat Papua Barat Merdeka papua indonesia papua merdeka papua separatis Pekan Olahraga Nasional pembangunan infrastruktur papua Pembangunan Papua Pembangunan Papua Barat Pembangunan Untuk Papua penolakan otonomi khusus papua penolakan otsus papua perkembangan papua merdeka terkini Persatuan Indonesia PON Papua PON XX rapat dengar pendapat otsus papua separatisme Papua separatis Papua wenda West Papua West Papua Press
  • 588 Fans
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
West Papua is Indonesia

© 2020 West Papua Press

No Result
View All Result
  • Home
  • Papua Land
    • Anim Ha
    • Menu Item
    • Domberai
    • Lepago
    • Mamta
    • Meepago
    • Saireri
  • Article
    • About Papua
    • Experience
    • Indepth
    • Opini

© 2020 West Papua Press